Mungkin kalian bertanya siapa yang di foto ini, bukan siapa-siapa. Mereka hanyalah sekumpulan pemuda biasa, dengan banyak kekurangan tetapi memiliki mimpi yang besar. Percayalah mereka yang ada di foto itulah para pemimpin bangsa dimasa depan, yang akan memberikan perubahan pada Indonesia.
yaahh, kalian mungkin belum melihat perjuangan orang-orang yang di foto itu. 5 tahun mereka habiskan jauh dari kemanjaan orang tua. Lima tahun pula dijauhkan dari yang namanya handphone. Lima tahun pula mereka hidup bersama. dalam perjalanannya tidak semulus yang terlihat, banyak teman-teman seperjuangan mereka yang berguguran. Tetapi mereka tetap percaya dimanapun letak mereka, perjuangan akan tetap sama. Lalu taukah kalian bahwa mereka yang di foto-foto itu sudah terlalu sering menumpahkan air mata? Ya, perjalanan hidup di tanah rantau tidaklah mudah. Mungkin pernah terjadi keretakan diantara mereka. ada yang dikucilkan tetapi pada akhirnya mereka tetap menangis bersama dalam sebuah pelukan besar... sembari bernyanyi...
Ya... itu adalah saat saat menjelang perpisahan (sementara) mereka. Menyanyikanya dengan perasaan bercampur aduk. Bahagia karena telah lulus. Sedih karena harus berpisah. Memang mereka memilih jalan yang berbeda-beda. Ada yang memilih ke kampus berjakun. Ada yang berusaha untuk membangkitkan sumpah palapa. Ada yang memilih untuk berkembang di kota kembang. Beberapa juga memilih Brawijaya sebagai media mereka meraih mimpi. Sebagian lagi pergi ke kota pemilik simpang lima.
Tapi biarlah perpisahan sementara itu. Karena bagaimanapun jalan yang ditempuh tujuan mereka hanyalah untuk menpati janji besar mereka. Bertemu di puncak kesuksesan.
Kalian mungkin bertanya-tanya, Darimana aku memperoleh cerita ini? Apakah ini cerita fiksi?
Aku tegaskan ini adalah cerita NYATA kami.... Ya aku juga merupakan bagian dari mereka. Sayap-sayap kecil Indonesia.