28 Februari 2017

Manusia Bodoh!

Adakalanya manusia berlaku bodoh. Adakalanya manusia yang ketika hujan turun memilih menarik selimut, memejamkan mata sembari mengutuk & menyumpahi hujan di dalam hatinya, namun ketika hujan pergi dan tak kunjung kembali, dia berujar “Ah…, kemanakah engkau sang hujan? Tak sadarkah engkau aku di sini memendam rindu?”. Begitulah manusia, adakalanya berlaku bodoh! Menyianyiakan pendamping hidup yang baik -pacar-, memilih untuk mengacuhkan, hingga akhirnya dia pergi, dan ketika itu terjadi, barulah dia tersadar betapa dia merindukan dia, yang kini telah menjadi mantan.
Sumber

Akhir – akhir ini akupun demikian, berlaku bodoh! Kamu tahu, aku menyukai sebuah klub sepakbola di Jerman sana, sebut saja Bayern Munchen. Dan akhir – akhir ini juga permainan bola dari klub favoritku ini begitu membosankan, minim goal dan minim kreativitas. Dan dalam hati aku mulai berujar, “Ah, padahal pas dilatih Pep, Bayern begitu menyenangkan dilihat, begitu menarik, kalau saja Pep bertahan,”. Padahal ketika aku melihat ke belakang sejenak ke masa ketika Pep masihlah kepala pelatih Bayern, kerap kali aku justru memaki Pep akan keputusannya yang terkadang sulit dipahami dan terkesan bodoh. Beberapa kali aku pun sempat berkicau dengan hastag PepOut, namun ketika dia telah pergi, hati merindu, mata merindu sepakbola berkualitas. Ah, aku ini, manusia bodoh.


Pada akhirnya nasi telah menjadi bubur, kalau begitu mari tambahkan suwiran ayam, bawang goreng, kuah kaldu, dan kerupuk. Karena pada akhirnya Pep tak akan kembali lagi dalam waktu dekat, maka mari berharap saja Ancelotti menambahkan sejimpit msg pada buburnya yang tawar, sehingga kita mampu berada dalam satu pemahaman, sehingga aku bisa dengan tenang melepas sang mantan, sehingga aku berhenti bodoh. 


1 komentar:

Pengunjung yang baik meninggalkan jejak. :)