8 Mei 2013

Konspirasi Dibalik Buku, Cokelat, dan Gelas.



Sebenarnya kalau dibilang pengangguran juga tidak tepat karena aku punya banyak tugas dan pekerjaan, tetapi memang ya aku saja yang membawanya dengan santai. Karena menurut orang yang aku kagumi, kita akan mampu berbuat maksimal saat apa yang kita lakukan kita sukai. Betul kan? Yah setiap pribadi pasti punya sebuah ideologi masing–masing. Malam ini pun sebenarnya aku masih punya tanggungan sebuah laporan, tapi aku lebih memilih main Criminal Case ditemani segelas kopi di dalam gelas baru.

Iya, gelas bergambar 2 buah ikan yang aku sendiri tak dapat membedakan jenis kelamin mereka, tapi aku tau bahwa mereka adalah simbol dari 12 zodiak yang ada, Pisces. Gelas itu adalah hadiah ulang tahunku yang ke 18 dari keluargaku di Departemen Sosial BEM KM FMIPA UGM. Sebuah keluarga kecil tempatku berbagi tawa. Sebenarnya sudah hampir lewat 3 bulan dari hari ulang tahunku, tapi mereka masih saja ingat dan merayakannya, bisa dibilang ini adalah tiup lilin pertama dalam hidupku. Hahaha.

Sebenarnya aku menerima 3 buah kado di tahun ini, sebuah buku, coklat dan gelas. Betapa sebuah kolaborasi yang indah, bukan? Aku bukan detektif yang terlalu banyak bertanya, tapi aku sedikit curiga pada Tuhan dengan kado–kado ini. Memang kalau ditelisik lebih dalam kado ini berhubungan. Tuhan memintaku membaca buku penuh motivasi itu sambil sesekali memakan coklat dan meminum sesuatu dari gelas itu. Ahahaha benar–benar indah bukan rencana Tuhan? Mungkin aku benar–benar akan menikmatinya jika kado itu datang bersamaan. Tapi kenyataannya buku datang di bulan Maret, coklat di bulan April, dan gelas di bulan Mei. Hahaha semoga memang sebuah rencana besar yang bahagia tengah Tuhan bangun untukku.

Tidak perlu lagi memikirkan konspirasi buku-coklat-gelas. Aku hanya ingin berterimakasih pada semua elemen yang telah berperan dalam drama kehidupanku. Peran baik ataupun buruk tetaplah memberikanku sebuah pelajaran. Tapi khusus di hari yang sudah lewat lama dari hari ulang tahunku ini aku ingin berterimakasih pada yang telah mendoakan dan memberiku kado–kado indah, Cinnamon, Hani, dan teman teman sosial. Semoga kebahagiaan selalu menaungi kita semua. Mungkin di lain waktu aku yang akan membahagiakan kalian. Yah tentu saja aku tak akan bisa menjabat tanganku sendiri ketika berjalan di taman bunga yang luas. Aku perlu tangan lain yang lebih feminim, aku masih berharap dan menantinya.  

                                                                                                                     Yogya, 7 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang baik meninggalkan jejak. :)